..:: Welcome...Huanying Guanglin...Hwangyong-hamnida... Assalamualaikum...Selamat Datang di Web Pertama Q, Silakan Jelajahi Web Ini dan Jangan Lupa Untuk Membaca Bismillah::..

DiBalik Perayaan Tahun Baru Masehi

Sreet....! Satu lembar lagi kalender sobek yang mangkal di atas meja kerja kudu menghuni tempat sampah. Phew...., nggak kerasa ya, dalam hitungan hari, sebentar lagi kita akan memasuki tanggal keramat di awal tahun. 1 Januari bro! Tanggal yang memaksa kita mencampakkan kalender lama yang lecek bin dekil of the kumel dengan semua kenangan yang tersimpan di setiap tanggalnya. Posisinya kudu digantikan oleh almanak baru yang siap merekam setiap peristiwa dalam keseharian kita. Ibarat pepatah, “Habis tanggal, kalender dipenggal” Kejam nggak sih?

Nggak cuma ganti kalender secara massal, akhir tahun juga selalu diwarnai berbagai tradisi. Di stasiun tv, ada tayangan kaleidoskop yang mengulas peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam satu tahun yang akan ditinggalkan. Dukun dan paranormal/tidaknormal banyak disantroni untuk dapetin ramalan jodoh, rizki, musibah, atau peruntungannya di tahun depan. Para desainer pakaian, penata rambut, atau produsen kosmetik juga udah siap melaunching produk-produk terbarunya untuk dipopulerkan di tahun mendatang.

Ada juga yang punya tradisi berburu kalender baru yang gratisan (jangan tesinggung ya?). Di mana saja dan kapan saja, panca inderanya nggak lepas dari pantauan sinyal-sinyal yang menunjukkan keberadaan kalender gratisan. Dari tukang bakso sampe supir angkot, sempet-sempetnya pake ditagihin kalender. Malahan, yang biasanya beli kopi sebungkus di warung depan rumah, bela-belain pergi ke toko kopi di pasar biar dapet kalender. Jalan kaki lagi. Idih, ini sih tipe remaja hemat setiap saat. He5..

Tapi semuanya kalah prestise dibanding tradisi perayaan tahun baru. Sudah harga mati kalo momen istimewa ini nggak boleh lewat tanpa dirayakan dengan heebooooh! Buat remaja, terasa garing binti kering-kerontang kalo malam tahun baru kagak pake acara arak-arakan di jalan raya. Baik dengan jalan kaki atau pake kendaraan bermotor sambil bakar petasan dan kembang api, niup terompet, metik gitar, nabuh gendang, plus ngedarin ‘kotak infak’ dari gelas plastik (ini konvoi apa ngamen seh?).

Tiap stasiun televisi jauh-jauh hari udah wanti-wanti bakal ngegelar acara spesial dalam rangka menyambut tahun baru. Musik, dance, kuis, games, semuanya digelar hingga larut malam. Puncak kemeriahan terjadi pada saat perhitungan mundur menjelang detik-detik proklamasi, eh pergantian tahun sebelum jarum jam menunjukkan pukul 00.00 (tahun baru) Lima... empat... tiga... dua... satu... toooeet!!!

Tanpa dikomando, penonton di studio maupun pemirsa di rumah serempak meniup terompet. Di jalan raya, raungan keras dari knalpot dan teriakan klakson kendaraan bermotor memecah kesunyian malam. Nyala kembang api dalam berbagai warna menerangi gelapnya langit dan makin menambah kemeriahan dan semaraknya suasana. Kemudian berlanjut dengan pemberian ucapan selamat tahun baru, cipika-cipiki dan tukar-menukar kado dalam iringan musik yang hingar-bingar.






..... Baca Selengkapnya

Tradisi Perayaan Tahun Baru Masehi

Ternyata perayaan tahun baru nggak cuma sebatas merengkuh kebersamaan aja lho. Tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka terhadap dewa. Nah lho!

Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja. Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara si “Toloy Bocah Sakti” Ronaldo.

Seperti halnya di Brazil, orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).

Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year’s Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Masa’ sih? Ah...namanya juga takhayul!


..... Baca Selengkapnya

Sejarah Tahun Masehi

Ini dia, harus disimak baik-baik!! Di tengah gencarnya ajakan dari sana-sini untuk ngerayain tahun baru, kita justru sedih. Nah, kuq sedih?? Sedih karena banyak di antara kita, nggak ngeh kalo perayaan tahun baru merupakan bagian dari hari suci umat Kristen. Seperti yang tercantum dalam pernyataan dari kedubes AS perihal sejarah dan perayaan tahun baru.

Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi. Gitchu ceritanya!

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tanggal 1 Januari dirayakan sebagai hari tahun baru. Tepatnya tanggal 1 Januari tahun 45 Sebelum Masehi (SM). Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, dia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, ahli astronomi dari Aleksandria, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. (www.irib.ir)

Sementara kalender sekarang yang banyak dicari di akhir tahun adalah Kalender Gregorian atau kalender Masehi. Kalender ini yang dinobatkan sebagai standard penghitungan hari internasional. Pada mulanya kalender ini dipakai untuk menentukan jadual kebaktian gereja-gereja Katolik dan Protestan. Termasuk untuk menentukan perayaan Paskah di seluruh dunia. (www.babadbali.com)

Nah, sekarang kita tahu dong kalau perayaan pergantian tahun merupakan tradisi yang berasal dari orang kafir. Dengan dukungan sumber informasi dunia yang mereka kuasai, mereka menyeru dan mempublikasikan hari-hari besarnya ke seluruh lapisan masyarakat serta dibuat kesan seolah-olah hal itu merupakan hari besar yang sifatnya umum, populer, tren, dan bisa diperingati oleh siapa saja. Padahal ini merupakan salah satu cara mereka untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya. Hati-hati ya... Waspadalah..!!!

Sialnya, banyak dari kita yang nggak menyadari serangan budaya ini. Terlena oleh acara malam tahun baru yang dikemas secara apik dan menarik. Tahu dong, konsekuensinya kalo Allah menggolongkan kita ke dalam golongan orang-orang kafir. Kita bakal kekal ‘nginep’ di neraka. Iih, nggak lah yauw..!

Trus gimana dong?

Pertama, kita nggak perlu malu bin segan untuk menolak ajakan teman untuk hura-hura bin pesta-pora di malam tahun baru. Di hadapan temen-temen boleh jadi kita dianggap sombong, nggak toleran, atau malah dikira alien alias makhluk asing karena ‘beda’. Tapi di hadapan Allah, kita bisa termasuk golongan para penghuni surga. Amiin.

Kedua, kita nggak ngikut tahun baruan bukan berarti kita nggak peduli dengan pergantian tahun lho. Tetep kita nyadar kalo pergantian tahun merupakan bagian dari perubahan waktu. Saking sadarnya, kita mencoba mensikapi sang waktu. Bukan dengan euforia bergelimang maksiat, tapi sebagai alat ukur untuk mengevaluasi kemajuan diri kita.

Kesempatan yang Allah berikan nggak akan datang dua kali. Waktu yang telah kita lewati nggak akan bisa diputar ulang. Tapi akan terus ngotot lari dan pergi.

Kita perlu sadari bahwa kita nggak akan selamanya muda. Jika usia kita panjang, mau nggak mau, waktu bakal nganterin kita memasuki kehidupan orang dewasa dengan segudang permasalahannya. Apa yang kita harapkan di masa depan jika sekarang kita lebih doyan hura-hura bin pesta-pora dibanding memanfaatkan waktu untuk mengasah keterampilan, pola sikap, dan pola pikir kita. Bisa-bisa otak kita sampai meninggal masih orisinil karena jarang dipake buat nyari pemecahan masalah. Walah!

Suatu saat juga kita akan sampai di ujung waktu. Satu masa dalam hidup saat kita nggak bakalan diberi kesempatan ulang untuk berbuat baik atau bertobat. Masihkah kita memimpikan kesenangan surgawi di kala kita sibuk mengejar materi dan popularitas dengan mengorbankan aturan Ilahi

Karena itu, mari kita sama-sama sambut kesempatan yang Allah berikan dengan memperbanyak amal saleh dan mengurangi amal salah. Kita luruskan niat dalam berperilaku semata-mata mengharap ridho Allah. Kita ringankan langkah kaki menuju taman-taman surga tempat mengkaji, memahami, meyakini semua aturan Allah. Kita kuatkan pijakan kaki kita di atas akidah Islam di tengah serangan budaya dan pemikiran Barat. Kita padati hari-hari kita untuk siapkan perbekalan dalam menghadapi masa tua dan masa persidangan yaumul hisab kelak


..... Baca Selengkapnya

Mengapa Anak Vs Orang Tua

Dalam hidup, hubungan antarpersonal tak selalu berjalan mulus-mulus saja.

Pertengkaran adalah bunga kehidupan, begitu kata klasiknya. Ini terjadi juga pada hubungan orang tua dengan anak. Sesayang apa pun orang tua pernah juga tak sependapat dengan anaknya. Sesayang apa pun anak, pasti pernah berbeda pendapat dengan orang tuanya.


Orang tua mempunyai kewajiban terhadap anak. Anak juga mempunyai kewajiban terhadap orang tua. Namun, selama kedua belah pihak masih bernama manusia, yang merupakan tempat salah dan lupa, konflik pun masih berpotensi untuk terjadi.

Tugas Orang Tua

Anak sebenarnya merupakan titipan dari Allah. Anak merupakan sebuah amanah. Amanah ini bukanlah sesuatu yang enteng lagi remeh. Orang tua mempunyai kewajiban terhadap amanah ini. Orang tua mempunyai tugas mendidik anak dengan pendidikan yang benar sehingga anak tersebut selamat dunia dan akhirat.

Masa Pancaroba

Manusia adalah makhluk tang tumbuh berkembang dengan penuh fenomena. Seorang anak tak selamanya menjadi kecil. Lama kelamaan ia akan tumbuh menjadi remaja.

Pubertas bisa dianggap sebagai awal masa remaja, walaupun tak selamanya tepat. Pubertas yang pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah dan pada perempuan dengan haidh pertama lebih dipakai sebagai istilah dalam perkembangan bioseksual manusia.

Masa remaja dalam ilmu biologi atau dunia kedokteran lebih dikenal dengan istilah adolesen. Secara bahasa, adolesen berarti menjadi dewasa adau dalam perkembangan menjadi dewasa. Sebagian ahli mengkategorikan umur 13-18 tahun sebagai masa remaja untuk anak putri. Sedangkan untuk anak putra, masa remaja antara umur 14-18 tahun.

Pada masa inilah perubahan-perubahan banyak terjadi. Tak hanya perubahan seksual dan fisik. Emosi pun mengalami perubahan. Karena itulah, masa remaja disebut juga sebagai masa pancaroba atau strum and drang alias masa badai dan topan. Istilah ini menggambarkan keadaan emosi remaja yang tak menentu, tidak stabil dan meledak-ledak.

Ketidakstabilan emosi ini sering terlontarkan dalam wujud lekas marah, suka menyendiri, dan sikap gelisah. Ketidakstabilan emosi ini pula yang sering mengambil tempat dalam konflik dengan orang tua.

Faktor yang Mempengaruhi Emosi

Mengapa kepekaan emosi remaja bisa meningkat?? Dalam ilmu biologi dan kedokteran, mungkin kita pernah mengenal istilah endokrin. Perubahan sistem endokrin dalam tubuh manusia tidak hanya berpengaruh dalam perubahan fisik. Perubahan endokrin ini juga menimbulkan ganggan homostatis badan sehingga emsoi sulit dikontrol.

Faktor lingkungan sosial juga sangat mempengaruhi. Saat remaja, seorang akan mengalami perubahan fisik. Tubuhnya akan tampak besar, namun psikisnya belumlah memadai. Kadang, lingkungan mengharapkan tingkah laku yang dewasa dari remaja hanya karena melihat fisik anak yang besar. Padahal, psikisnya belumlah dewasa. Ini merupakan tekanan terhadap para remaja hingga menyebabkan emosinya tegang.

Belum lagi adanya penyesuaian pergaulan dengan jenis kelamin lain. Dengan adanya perubahan bioseksual, ketertarikan terhadap lawan jenis pun berubah sifatnya.


..... Baca Selengkapnya

Memang Demikian

Dua ‘tugas’ perkembangan sosial remaja yang terpenting adalah memperluas kontak sosial dan menjawab pertanyaan tentang jati diri remaja (Who am I ??, Siapa Saya??). dua tugas ini saling berhubungan dan keduanya mengakibatkan renggangnya hubungan remaja dengan orang tua.

Dua macam tindakan yang sangat mencolok pada masa remaja dibandingkan periode perkembangan lain adalah memisahkan diri dari orang tua dan mendekati teman-teman sebaya. Ini adalah perwujudan dari tugas memperluas kontak sosial. Apa yang sebenarnya dilakukan remaja saat mendekati teman sebaya?? Tindakan ini berperan untuk membagi perasaan dan menenangkan emosinya.

Tindakan menjauh dari orang tua dan mendekati teman sebaya juga merupakan suatu proses untuk mencapai identitas ego, alias kendali diri. Ini berhubungan dengan pencarian jati diri.

Kadang oerang tua tidak memahami dua tugas ini. Remaja kadang masih dianggap seperti anak kecil. Setiap gerak-gerik diawasi, setiap tindakan diamati. Kedua oarang tua masih melihat remaja belum cukup dewasa sehingga belum bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Remaja tidak diberi waktu untuk mempunyai inisiatif sendiri, padahal mencari jati dirinya merupakan tugasnya saat itu.

Wujudnya, ortu pun mengatur dan menuntut anak-anak harus sama dengan mereka; cara pandangnya, status sosialnya, pekerjaannya, de el el. Dalam sikap yang seperti ini, seringkali ortu hanya menuntut begini begitu saja. Anak yang sudah remaja tidak diajak berdiskusi. Tentu hal ini menambah beban pikiran remaja dan memendekkan sumbu bom emosi mereka.

Contohnya, hanya gara-gara sang ayah menjadi pejabat, maka ia pun menuntut anaknya juga harus seperti dirinya. Padahal mungkin anaknya tidak suka sama sekali terhadap jabatan, aau punya keinginan di bidang lain. Bisa terjadi juga, ortu dulunya punya obsesi yang tidak kesampaian sehingga si anak dituntut untuk menjadi seperti apa yang diidamkannya dahulu padahal anak tersebut merasa tidak cocok dengan keinginan ortunya.

Tindakan menjauh dari orang tua sering dikhawatirkan berlebihan, walaupun rasa khawatir ini ada dasarnya juga.

Solusi

Sebagai remaja, kita harus sadar bahwa kita punya kewajiban untuk berbakti kepada orang tua. Ingat, berbakti kepada kedua orang tua menduduki peringkat kedua setelah mengesakan Allah. Ingat pula bahwa jika orang tua sampai marah, masalahnya bisa tambah runyam, karena ridho Allah berada pada orang tua dan murka Allah berada pada kemarahan orang tua.

Sebagai anak, kitalah yang seharusnya mendahului untuk mengajak berbicara terus terang kepada oarng tua, apa pun masalah yang selama ini mengganjal. Jangan gengsi mengajak bicara orang tua, apalagi sampai menuntut mereka yang harus tahu tentang diri kita dengan sendirinya. Panjatkan doa pula agar hubungan kita dengan orang tua baik-baik saja.

..... Baca Selengkapnya

Kita lahir karena “cintanya”

Suatu saat nanti, kita akan tahu sendiri betapa bahagianya punya anak. Ortu kita juga demikian, rasa cinta mereka bersatu dalam ikatan pernikahan, lalu lahirlah kita. Sebab rasa cinta adalah perwujudan dari naluri mempertahankan jenis. Buktinya apa? Banyak pasangan yang sudah lama menikah, merasa gelisah bila belum punya anak. Berarti di sini jelas, bahwa cinta berbeda dengan seks dalam pengertian hubungan biologis semata.

Setelah kita lahir, tanggung jawab ortu bertambah, yakni merawat dan membesarkan kita. Dan itu dijalaninya dengan rasa cinta dan sayangnya yang menggunung. Ayah kita rela berpanas-panas dan basah kuyup mencari uang untuk beli susu dan makanan kita. Adakalanya bagi para ayah yang kebetulan kondisi ekonominya termasuk golongan “alit” alias pas-pasan, mereka mencari nafkah harus dengan mengeluarkan keringat, dan bahkan juga darah. Kita bisa lihat bagaimana para buruh kasar di pabrik, pasar, dan juga pelabuhan. Apa yang bisa kamu bayangkan saat melihat mereka tengah berjuang? Ya, itu bagian dari tanggung jawabnya. Dan jangan lupa, juga bagian dari rasa cinta mereka untuk anak dan istrinya.

Pernahkah kita mengukur rasa cinta kita kepada ortu? Seberapa besar sih rasa cinta kita kepada ortu? Sebab, ada kalanya kita suka itung-itungan dengan ortu kita. Bener nggak? Misalnya, kalo kita udah jagain adik, kita suka minta jatah es krim sepulang ibu dari pasar. Apalagi yang berkaitan dengan pekerjaan beres-beres rumah, ujungnya kita suka minta imbalan uang atau barang lainnya. Malah ada juga di antara teman remaja yang masang “tarif” duluan sebelum bekerja. Kita bersedia melakukan pekerjaan itu, tapi ada syaratnya: ada uang jajannya sebagai “sogokan”. Kalo nggak, kagak pake deh! Walah?

Ada cerita menarik yang berhubungan dengan tema ini.

Dikisahkan ada seorang anak yang menyodorkan selembar kertas berisi tulisan semacam tagihan kepada ibu. Isinya: Memotong rumput 5 dollar, membersihkan kamar 1 dollar, pergi ke toko menggantikan ibu 0.5 dollar, menjaga adik waktu ibunya belanja 0.25 dollar, membuang sampah 1 dollar, untuk rapor yang bagus 5 dollar, dan untuk membersihkan dan menyapu halaman 2.99 dollar. Total utang ibu kepadaku: 14.75 dollar.

Si ibu menatap anaknya lekat-lekat, lalu mengambil ballpoin, dan kemudian menulis di balik kertas tersebut. Isinya begini: Untuk sembilan bulan ketika Ibu mengandung kamu selama tumbuh dalam perut Ibu, Gratis. Untuk semua malam ketika Ibu menemani kamu, mengobati kamu, dan mendoakan kamu, Gratis. Untuk semua saat susah, dan semua air mata yang kamu sebabkan selama ini, Gratis. Kalau dijumlahkan semua, harga cinta Ibu adalah Gratis. Untuk semua malam yang dipenuhi rasa takut dan untuk rasa cemas di waktu yang akan datang, Gratis. Untuk mainan, makanan, baju, dan juga menyeka hidungmu, Gratis. Dan kalau kamu menjumlahkan semuanya, harga cinta sejati Ibu adalah Gratis.

Setelah itu, si anak berkata kepada ibunya, “Bu, aku sayang sekali sama Ibu.” Dan kemudian si anak mengambil ballpoin dan menuliskan dengan huruf besar: “LUNAS”

Nah, ini sekadar contoh saja, betapa kita kadangkala suka itungan sama ortu kita. Kita mogok melakukan perintahnya, hanya karena uang jajan belum masuk kantong kita.

..... Baca Selengkapnya

Biar Orang Tua Percaya

Apa hubungan kedewasaan dengan Orang Tua? Jawabnya adalah, banyak. Seorang anak bisa menjadi dewasa, diakui atau tidak, karena adanya peran orang tua. Tanpa andil orang tua, sangat mungkin seseorang tak akan mampu survive mencapai usia dewasa. Manusia juga mengenal ligkungan pertamanya dari orang tua sehingga pertumbuhannya di kehidupan dunia sangat dipengaruhi campur tangan orang tuanya.

Orang tua juga yang mendidik, membimbing, dan menjagaseorang anak hingga beranjak menjadi dewasa. Terlalu besar jasa orang tua pada anak, sehingga sangat wajar kalau kita disuruh berbuat baik dan berbakti kepada orang tua. Proses kedewasaan seseorang jelas tak lepas dari peran orang tua, namun ternyata setelah seseorang merasa dewasa seringkali ia melupakan orang tuanya. Atau tak jarang terjadi, masa kedewasaan menjadi pemicu munculnya konflik serius antara anak dengan orang tua.

Sang anak menganggap bahwa ia sudah dewasa,



lebih berhak mempunyai pemikiran tersendiri tak perlu lagi bersentuhan dengan pemikiran orang tua. Mungkin juga sang anak menganggap pemikiran orang tua kolot, tak cocok diterapkan di jaman sekerang.
Anak pun tidak lagi mampu bersikap mesra dengan orang tua. Di sisi lain, orang tua menganggap bahwa kedewasaan anaknya masih terlalu 'hijau' dan belum bisa dianggap dewasa sebenarnya. Bukan salah orang tua seluruhnya, karena seorang anak yang menganggap dirinya telah dewasa ternyata banyak yang masih bersikap tak dewasa. Bagaimana mungkin orang tua akan percaya? Konflik antara orang tua dengan anak yang
menanjak dewasa bukan suatu hal yang mustahil ditemukan dalam hidup keseharian. Bahkan mungkin kita termasuk yang mengalaminya.

..... Baca Selengkapnya

Kuat dan Kuat

Lebih kuat banyak manfaat. Sebenarnya memang begitu. Jika kekuatan tiu dimanfaatkan dalam kebaikan dan membantu yang lemah. Namun fenomena yang ada di sekitar kita sekarang adalah, orang yang kuat malahan menindas yang lemah. Pada kondisi yang demikian tentu saja tidak bisa kita katakan bahwa kekuatan memberikan manfaat. Namun sebaliknya. Orang sekarang juga berlomba-lomba untuk mengumpulkan kekuatan dalam rangka kuat-kuatan. Menggentarkan orang lain yang tak setuju dengan dirinya dan pemikirannya. Yang kuat itulah yang menang, begitu kata sebagian orang.

Kita tidak mau dengan kekuatan yang seperti itu. Kuat fisik, pemikiran, harta dan kedudukan hanya akan bermanfaat jika digunakan di sisi ketakwaan. Dalam bingkai ketakwaan, kekuatan benar-benar akan membawa rahmat.

Terinspirasi dari



sebuah hadits Nabi yang menyatakan bahwa mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Ada poin menarik yang patut diburu oleh seorang muslim yaitu cinta Allah. Bila kecintaan Allah itu ada pada yang kuat, lantas kenapa kita tak berupaya untuk menjadi yang kuat itu.

..... Baca Selengkapnya

Malu...

MALU??


Malu?? Kalo dulu diidentikkan dengan para gadis.

Apalagi yang sedang dipingit, menunggu



Itu dulu, zaman bapak atau bahkan kakek kita. Sekarang sudah lain. Malu sudah bukan zamannya, begitu kata orang. Sebagian gadis juga tak selalu identik dengan rasa malu. Bahkan kadang-kadang, ada pria yang lebih pemalu dibandingkan yang gadis. Tentu ini tak berlaku pada semua wanita. Semoga masih lebih banyak yang punya rasa malu tinggi dibanding yang tidak.

Rasa malu yang benar akan mencegah pemiliknya dari berbuat kurang sopan, tidak sopan apalagi kemaksiatan. Orang yang berhasil memenej rasa malunya dengan baik pasti akan lebih terhormat, meski mungkin orang tersebut tak berharta atau bertahta. Sebaliknya, orang yang gagal mengatur rasa malunya pasti jatuh kedudukannya di hadapan manusia. Setinggi apapun pangkat dan sebanyak apapun hartanya.

Rasa malu juga mengambil posisi strategis dalam hubungan antara sorang hamba dengan Rabbnya. Bayangkan saja, seseorang hendak berbuat maksiat ia malu pada Allah hingga mengurungkan perbuatannya tersebut. Seorang akan tercegah dari berbuat lalim, khianat, bohong, curang, riya, ghibah, dan berbagai maksiat karena rasa malu kepada Allah.

Demikian pula,


setiap orang dengan profesi yang berbeda akan berbuat sesuatu dengan jujur dan amanah karena malu kepada Allah. Ya, rasa malu yang benar akan melahirkan sebuah sebuah masyarakat yang teratur, sadar terhadap hukum Allah dan taat di dalam setiap medan penghidupan. Tentu saja, malu yang begini tak pernah kadaluarsa di setiap masa dan tempat manapun. Manusia akan sadar dengan posisinya sebagai hamba dan tak lagi malas-malasan beribadah kepada Rabbnya. Allah selalu mengawasi dan melihat perbuatan hamba. Di saat ogah-ogahan beribadah, dan cenderung berbuat maksiat coba tanyakan pada diri sendiri, "Tidak malukah Aku??".

..... Baca Selengkapnya

Gerakan Berani Maksiat

Baru lahir sudah mau dibunuh. Begitulah nasib Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP). Sejak ide untuk membuat RUU ini bergulir, sudah muncul perlawanan keras dari mereka yang nggak setuju.

Apakah orang-orang sudah mulai nggak malu mendukung pornografi, ya? Jangan-jangan mereka sudah tidak malu menjadi pelaku pornografi dan pornoaksi. Ah, tampaknya memang iya.

Ide pembentukan UU APP bisa berarti kemajuan dalam hal nahi mungkar di masyarakat Indonesia dalam segi hukum formal. Dulu, kalo ada ide seperti ini biasanya langsung mendapat cap ekstrimis atau fundamentais. Tapi sayangnya, ide pembentukan UU APP ini juga muncul karena semakin parahnya maksiat di negeri kita.

Awal masa reformasi merupakan tertuduh awal mula semakin maraknya maksiat di negeri kita. Begitu tekanan orde baru tercerai berai, rakyat tenggelam dalam euphoria tanpa kekangan. Tak sedikit orang berpikiran jahat yang mulai memanfaatkannya. Apalagi ketika pemerintah membubarkan Departemen Penerangan yang biasanya masih bisa meminimalisir media yang bisa merusak bangsa. Kemudian, tumbuh suburlah media-media baru tanpa halangan SIUPP lagi. Di antara mereka banyak yang mencoba menarik konsumen dengan memasang wanita telanjang.

Tabloid kuning made in dalam negeri mengawali. Kita pun melihat sendiri penjualan mereka tak sediam-diam penjualan buku porno era Orba. Tabloid yang demikian dipajang begitu saja di kios-kios. Eh, tak lama kemudian majalah penjaja wanita keluaran luar negeri rame-rame bikin perwakilan di sini.

Tak ketinggalan, majalah porno terkenal sedunia, playboy. Heboh playboy di negeri ini bermula dari seorang wanita Indonesia yang berani menjadi model telanjang majalah ini dalam versi luar negeri. Bangsa yang terkenal menjunjung nilai kesopanan mulai meninggalkan rasa malunya. Setelah itu, barulah majalah porno ini masuk ke Indonesia. Toh, walaupun mengaku sebagai majalah gaya hidup dan bukan semata-mata memajang wanita, tapi tetap saja ada gambar wanita dengan pakaian minim di dalamnya..

Banyak dalih melegalkan perbuatan maksiat terang-terangan mereka. Yang terjun di daerah nyerempet pornografi dan pornoaksi biasanya akan berdalih bahwa yang mereka lakukan adalah semata-mata atas nama seni. Pertanyaannya, lalu apa beda seni dan pornografi kalau keduanya mengundang syahwat?.

Mereka yang menolak RUU APP berdalih dengan kepedulian da kemanusiaan. Ada juga yang berdalih bahwa penerapan RUU itu akan menghapus keberagaman. Sebenarnya, jika diungkap, kebanyakan motif penolakannya adalah alasan materi. Artis yang berani buka-bukaan tentu bayarannya lebih tinggi daripada yang tidak. Artis yang begituan tentu juga lebih mendapat sorotan dan popularitas daripada yang biasa-biasa saja.


..... Baca Selengkapnya

Dialah Mutiara

Sosok wanita beserta sepak terjangnya memang tak habis untuk dibahas. Tentu saja, mengupas hal ini tidak bisa selalu dihukumi sama artinya mengumbar nafsu, seperti kata sebagian orang. Namun membicarakannya dalam rangka menilik pandangan dan tinjauan Islam tentang makhluk lembut ini dan segala aktivitasnya. Di satu sisi dalam rangka mengkritisi aktivitas kewanitaan yang sekarang lagi marak, di sisi lain dalam tema menjaga kedudukan mulianya. Tidaklah orang-orang pendahulu kita yang terkemuka dan terbaik melinkan dilahirkan dari perempuan-perempuan yang baik. Maka hendaknya, seorang wanita menjadi anak perempuan beradab, isteri yang taat dan seorang ibu yang bertakwa.

Meski hari ini semakin banyak wanita yang tak lagi mempedulikan kemuliannya, namun sosok wanita shaliha yang jumlahnya sedikit tetap saja tampil menyejukkan. Kebeningan fitrahnya tak luput dari impian setiap generasi. Mendambakan wanita yang shaliha adalah suatu keniscayaan. Karena jenis manusia yang ini menjadi perwujudan ideal dari makhluk yang dimuliakan bernama ‘Ibunda’. Sentuhan kasihnya benar-benar mengantarkan pada terwujudnya generasi mulia. Beragam problema, tak jarang menyeruak dalam bermuamalah dengannya. Tapi ibunda, bagaimanapun ada pahala yang selalu ananda harapkan dari berbakti kepadamu.





..... Baca Selengkapnya

Ibunda...

“Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama
sembilan bulan seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dan dia telah menyusui dengan air susunya dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu. Dan dia cuci kotornmu dengan tangan kanannya, dia utamakan dirimu atas dirinya serta atas makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya. Dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu dan seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.
Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik. Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Tatkala ibumu membutuhkanmu disaat diasudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu. Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar. Engkau puas dalam keadaan dia haus. Dan engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri atau suami dan anakmu daripada ibumu. Dan engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia buat. Dan rasanya berat atasmu merawatnya padahal itu adalah urusan yang mudah. Dan engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek. Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong sealinmu. Padahal Allah telah melarangmu berkata “Ah” dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut. Dan engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu. Dan Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Robbul’ aalamin.”

..... Baca Selengkapnya

Sulitnya Membuat Bunda Tersenyum

Ibunda...sebenarnya pena ini terlalu kelu untuk menorehkan setetes tinta yang bersinggungan dengan namamu. Rasa malu, haru, dan merasa bersalah beraduk menjadi satu di dalam diri. Jangankan membuatmu senantiasa bahagia dan tersenyum, menghindari dari perbuatan yang menorehkan kesedihanmu pun diri ini belum sanggup...

Di hati, ada keinginan untuk melakukan yang terbaik dan membahagiakan dirinya. Namun ternyata tak mudah untuk merealisasikan dalam praktek kehidupan nyata. Tak sedikit hambatan yang hadir menghalangi terwujudnya bakti yang sempurna pada ibunda. Apakah hambatan-hambatan itu??

Minus Ilmu

Ini hambatan terbanyak yang menyebabkan seseorang tidak berbakti kepada orang tua. Tanpa ilmu seseorang sangat sulit untuk berbuat baik secara benar kepada orang tua. Boleh jadi ia berbuat durhaka kepada orng tua, atau jika ia berusaha berbakti, ia salah dalam berbuat bakti.

Tak Tahu Cara Berbakti

Banyak juga ditemukan anak yang berusaha berbekti kepada oreng tua. Ia mengerahkan seluruh tenaga dan hartanya untuk taat. Namun sayang, karena tanpa dibekali ilmu pengetahuan yang cukup seseorang tidak bisa berbakti dengan benar.

Orang Tua Bermaksiat?

Keadaan orang tua yang masih bergelimang dengan maksiat atau bahkan kekafiran seringkali dianggap sebagai penghalang berbuat baik kepadanya. Ya, hal ini memang sangat mengganjal. Namun dalam kondisi orang tua yang kafir, Allah dan Rasul-Nya tetap memerintahkan seorang anak untuk bergaul dengan baik pada orang tua. Secara logis, orang tua yang masih dalam kondisi muslim lebih layak lagi untuk diberikan bakti. Orang tua bermaksiat? Bukan alasan untuk durhaka padanya.

Salah Pendidikan

Salah pendidikan juga menghalangi seseorang untuk berbakti dengan benar kepada orang tua. Yang dimaksud adalah seseorang mengenyam pola pikir tertentu yang menyebabkan ia durhaka. Entah pola pikir barat yang serba bebas, atau bisa juga terperangkap pemikiran aliran sesat.



..... Baca Selengkapnya

Meluruskan Istilah Mosque

Ini adalah salah kaprah, jadi mohon diluruskan kesalahannya. Kayaknya pengarang buku itu dapat infonya keliru. Kalau mau tahu etimologi suatu kata, sebaiknya kita lihat kamus, bukan buku Complete Idiot’s Guide.

Asal kata “Mosque” sebenarnya memang dari kata “Masjid”. Bahasa Inggris memperoleh kata “Mosque” (sekitar 1400, sebelum masa Raja Ferdinand yang disebut-sebut itu) dari kata Prancis “Mosqu?” sebagai “Mosquee”, dan akhirnya huruf –e terakhir hilang. Kata Prancis itu sendiri berasal dari dari bahasa Prancis kuno “Mosquaie”, dari “Moscheta”, yang berasal dari Spanyol kuno “Mesquita”, yang berasal dari kata Arab “Masjid”. Variasi Masjid dalam bahasa Inggris zaman dulu juga muncul dalam bentuk Moseak, Moseache, Muskey, Muskaye, Mosquee, Moskuee.

Kata Spanyol untuk Masjid sendiri adalah “Mezquita”, yang tentunya berbeda dengan kata “Mosquito” (nyamuk kecil), yang berasal dari kata “Mosca” (nyamuk) maupun “Mosquito” sudah dipergunakan di Spanyol dengan artinya masing-masing, selagi negara itu dikuasai umat Islam, sebelum Raja Ferdinand. Wallahu A’lam . . . . .
Sumber: Fatwa Home Page

..... Baca Selengkapnya

Waktu yang Berakhir

Umur yang diberikan oleh Allah memang penuh misteri. Siapapun tak tahu, kapan titipan umur ini akan berakhir. Mungkin berpuluh tahun yang akan dating, atau beberapa tahun ke depan. Mungkin juga tinggal dalam hitungan bulan atau beberapa pecan, atau beberapa hari, atau beberapa jam, atau beberapa menit, atau…’Atau’ yang banyak itu tak bias dipastikan oleh seorang pun. Prediksi seorang dokter yang paling spesialis pun seringkali meleset dalam memvonis umur pasiennya. Kapan berakirnya umur, yang berarti kematian, adalah sesuatu yang tidak bias dipstikan oleh manusia manapun. Tape berakhirnya umur itu sendiri merupakan hal yang pasti, tak bias diragukan oleh manusia, namun kematian adalah pasti. Ia akan tetap datang meski seseorang dijaga oleh pengawal yang banyak jumlahnya, atau dilindungi oleh benteng yang terkuat sekalipun.

Kematian adalah pasti, namun betapa banyak manusia yang beramal seolah ia tak akan pernah mati. Ia sibuk menumpuk dunia yang fana, meninggalkan ibadah kepada Allah, lalai dari ketaatan dan bergelimang dengan kubangan dosa. Hawa nafsu adalah kendaraan yang selalu menyetir seluruh aktifitas kemanusiaannya. Setan adalah kawannya yang selalu ia ikuti nasehatnya. Semangat dan letihnya hanya karena nafsu dunianya. Demikian setiap harinya, hingga sampai detik….berakhirnya umurnya yang begitu singkat. Selesaikah…??? Ternyata tidak, justru sebaliknya. Itulah permulaan dari kehidupan lain yang lebih berat dibandingkan dunia.

Kalau di dunia ada temannya yang menjadi pembela, ada harta yang menjadi andalannya, jabatan yang menaunginya, anak buah yang fanatic melindunginya. Tapi setelah kematian, itu tak lagi berguna. Harta yang dikumpulkan sepanjang waktu ditinggalkannya, dan telah dibagi oleh ahli warisnya. Jabatan tinggi tak mengikuti, anak buah tak lagi peduli. Duhai, begitu merananya. Hanya amalan kebajikan yang mestinya jadi temannya. Tapi itu semua tak pernah ia pedulikan sewaktu berada di dunia. Malang nian, penyesalan disaat itu tiada lagi pernah berguna. Andai dulu, ia mau beribadah di dunia. Andai dulu ia mau taat pada Allah, andai dulu ia meninggalkan maksiat. Seribu satu perandaian yang tak berguna ketika umur tak lagi ada. Umur yang berakhirnya penuh misteri tak layak untuk disi-siakan. Redakan kecintaan pada dunia, tinggalkan maksiat pembawa bencana, ibadahlah kepada Allah sekuat tenaga, sebelum penyesalan tak lagi berguna. Ya Allah, ampunilah dosa hamba-Mu. Berikan penutupan umur yang baik bagi hamba-Mu. Lindungi hamba dari azab neraka dan masukkan kami ke dalam surga-Mu.

Dalam kesadaran bahwa setiap detik penuh dengan makna…

..... Baca Selengkapnya

Komputer, Matikan atau Hidupkan?

Jangan mematikan komputer hanya dalam keadaan stand-by atau siaga.

Energi yang dipakai oleh satu komputer memeng kecil, tetapi jika satu daerah dengan ribuan komputer dalam posisi yang sama? Banyak juga lho energi yang terpakai.


Ternyata, tidak selamanya menyiagakan (stand-by) televisi atau komputer dapat menghemat pemakaian listrik. Di sisi yang lain, menyalakan dan mematikan sejumlah peranti elektronik bisa jadi pemborosan energi. Tapi, membiarkan peranti tetap menyala juga bisa merusak lingkungan. Gimana nih???

Pada posisi stand-by, sebuah peranti elektronik akan menggunakan energi kecil yang dapat dibangkitkan sewaktu-waktu melalui remote. Dalam keadaan siaga, energi yang tersimpan adalah antara 10-15 watt, bahkan lebih. Memang ini tidak besar. Bayangkan saja kalau kita membiarkan selusin peranti dalam posisi siaga. Ini hampir sama dengan menyalakan 60 bola lampu. Besar bukan??


Dampak Pada Lingkungan

Dari sisi lingkungan, peranti dalam keadaan stand-by ternyata menghasilkan gas CO2 yang memncar dan berpartisipasi dalam pemanasan global. Energy Saving Trust, lembaga yang memantau penggunaan energi di Inggris, sempat mengumpulkan data angka CO2 yang diproduksi oleh sejumlah perangkat.

Perangkat stereo yang dibiarkan stand-by seharian selama setahun dapat menghasilkan 1,6 juta ton CO2. peranti pemutar DVD dan CSV dapat memancarkan 1,06 juta ton CO2. Sementara pesawat pesawat televise menghasilkan 480.000 ton CO2. Wuih..!!

Lalu apa yang harus kita lakukan dengan semua peranti elktronik tersebut? Komputer Pribadi alias Personal Computer (PC) dapat didayagunakan agar lebih ramah lingkungan. Selama ini, pengguna PC merasa sayang kalau harus mematikan total perantinya, sebab beranggapan akan memakainya lagi sewaktu-waktu. Jalan keluarnya adalah, rencanakan dengan baik untuk apa kita menyalakan PC. Kalau memang PC tidak akan dipakai dala tempo lebih dari tiga jam, sebaiknya kita matikan secara fisik.

Menghidupkan komputer kembali memang membutuhkan energi sangat besar. Namun membiarkannya dalam posisi siaga terlalu lama juga tidak baik. Sejumlah PC kini dilengkapi dengan Safe Mode, di mana pengguna dapat mengaktikannya untuk menghemat energi ketika tidak sedang digunakan. Kapasitas Safe Mode ini bervarisi, antara 5-60 watt. Seandainya ada satu juta pengguna PC yang menghemat suplai energi, itu berarti hampir sama dengan menghemat 250 juta liter bensin dalam sehari. Jumlah yang begitu fantastis tentunya.oleh karena itu anjuran untuk menghindari sikap boros yang dianjurkan oleh syariat Islam pun berlaku pada pemakaian komputer. Pakai saja sesuai kebutuhan. Jangan berlebihan..!!!


..... Baca Selengkapnya

Memilih

Memilih, kadangkala menjadi sesuatu yang begitu sulit dilakukan. Saat pilihan itu sam-sama bernilai baik atau pun ketika pilihan sama-sama buruk. Pilihan mestinya akan bernilai mudah dikala ada satu sisi yang baik sementara di sisi yang lain adalah keburukan. Namun ini pun tidak mesti terjadi. Banyak orang lebih memilih dan mendahulukan keburukan ketika dihadapkan dengan baik dan buruk. Kenapa bias demikian? Karena keburukan seringkali berhias lebih indah di hadapan hawa nafsu manusia. Janji keindahan, kelezatan, kenikmatan, dan setumpuk angan hadir menyertai keburukan itu.

Kelezatan adalah sesuatu yang sangat dicintai oleh jiwa, meski nilai kelezatan itu Cuma sesaat. Meski penyesalan seringkali dating setelah kelezatan sesaat itu namun tak banyak orang yang mau berpikir. Kebaikan yang dituntunkan oleh syariat suci sebenarnya berisi kenikmatan yang bernilai kekal dan abadi. Memang ada rasa capek dan penat. Benar, ada rasa lelah dan pahit dalam berbuat kebaikan dan beribadah, namun ada nikmat di belakang segala rasa itu. Nikmat yang tak bernilai sesaat bahkan berlaku kekal dan tak ada habisnya. Dalam ketaatan ada kenikmatan.

Hawa nafsu yang memburu, setan yang selalu menjadi seteru, menjadikan ketaatan terasa begitu berat dan kemaksiatan menjadi sesuatu yang nikmat. Tapi, akankah nikmat sesaat itu menjadi pilihan hidup kita? Apakah nilai hidup yang rendah bakal menjadi milik kita? Sungguh, nikmat itu akan terasa di saat kita mau berjuang melawan hawa nafsu yang mengajak pada nikmat sesaat. Biarkan nikmat sesaat itu pergi, demi hadirnya nikmat-nikmat lain yang lebih kekal dan abadi. Itulah pilihan yang ternikmat.

..... Baca Selengkapnya

Aneh Tapi Kaya

Melihat orng yang kaya harta, apa yang ada dibenak kita?

Mungkin seperti ini,”Pantas kaya, dia cerdas kok. Jadi kariernya cepat melejit. Gajinya naik terus. “Atau yang seperti ini,”Tidak heran! Dulu dia banting tulang mati-matian kerja 18 jam sehari untuk usaha warung makannya. Kini dia jadi bos waralaba rumah makan itu!”


Jika yang seperti itu yang ada di benak kita, berarti kita masih ‘normal’. Bagaimana pun juga, ada hasil ada usaha. Orang kaya harta seharusnya berangkat dari bekerja keras. Entah kerja kerasnya waktu dia sekolah dulu sehingga ilmu dari sekolahnya bisa untuk cari uang. Atau kerja kerasnya saat dia bekerja di perusahaan orang lain. Atau kerja kerasnya waktu dia membuka usaha sendiri.

Tapi, ternyata ada juga orang yang kaya tanpa kerja keras. Tiba-tiba saja ia menjadi kaya; punya ini itu, beli anu dan anu. Bagaimana dengan yang demikian?


Kaya Tidak Aneh

Kaya mendadak sebenarnya bukan sesuatu yang aneh. Kaya tanpa kerja keras juga bukan sesuatu yang tidak masuk akal. Jika Allah berkehendak, semua itu bisa saja terjadi.

Kaya tanpa kerja keras karena menerima warisan dari kerabat adalah sesuatu yang banyak terjadi. Mendapat pemberian dari orang lain juga bisa membuat seseorang kaya mendadak. Sekarang ini, banyak model pemberian hadiah langsung; begitu bungkus deterjen, makanan, minuman dibuka, langsung dapat kupon yang bisa diuangkan. Hanya saja, terhadap hadiah yang seperti ini kita perlu berhati-hati. Termasuk perjudiankah atau tidak?

Ini berbeda dengan perlombaan tanpa ada harta kita yang jadi saham untuk hadiah. Dalam perlombaan seperti ini, kita mengadu kemampuan kita, entah kekuatan fisik, kecerdasan, atau yang lainnya. Kalau yang dapat hadiah dari perlombaan yang demikian, status kayanya juga bukannya tanpa kerja keras. Ada kemampuan yang dipertaruhkan, ada unjuk kerja yang ditampilkan.


Sinetron Menyesatkan

Pemandangan orang Indonesia kaya banyak bertebaran di sinetron televisi. Kaya model sinetron ini sedikit banyak tidak masuk akal dan menyesatkan. Contohnya, digambarkan seorang ibu memasak di dapur dengan riasan lengkap, perhiasan dan baju mewah. Apa benr orang kaya kalau memasak juga berdandan seperti itu? Terlebih lagi, dalam kebanyakan sinetron Indonesia tidak digambarkan bagaimana kerja keras tokoh-tokohnya. Tahu-tahu mereka sudah kaya dan hidup enak. Yang digambarkan adalah bagaimana membuang-buang kekayaan mereka: berfoya-foya, membiayai perselingkuhan, clubbing, dan yang semacamnya.

Yang seperti ini meninabobokan masyarakat dan menyesatkan mereka. Orang bisa berpikir, beginilah orang Indonesia, mereka kaya-kaya, padahal penontonnya saja masih miskin harta. Mereka juga bisa berpikir, tanpa kerja keras seseorang bisa kaya raya, atau di ibu kota orang pasti bisa kaya harta. Parahnya lagi, mereka juga akan berpikir, beginilah seharusnya memanfaatkan harta jika kaya: berfoya-foya, bersel;ingkuh, ke kelab malam, dan yang sejenisnya.


..... Baca Selengkapnya

Dunia yang Manis

Rumah mewah, kendaraan bagus, penampilan parlente, pasangan hidup cakep dan gaya hidup modern dengan mudah ditonton oleh jutaan mata di negeri ini. Setiap hari, atau setiap malam tayang-tayangan tersebut berlomba merebut perhatian pemirsanya dalam bungkus sinetron dan teman-temannya. Banyak yang bertutur tentang kehidupan mewah yang sangat terbalik kondisinya dengan kehidupan mayoritas rakyat miskin di negeri ini. Meski ada juga yang bercerita tentang nasib orang tak berpunya, tapi terlalu sedikit jumlahnya. Kesenjangan berat ini sangat mungkin membekaskan panas dingin di hati karena silau dengan wahnya dunia. Ingin seperti yang ditonton tapi itu lebih jauh mambekaskan sikap cinta duniawi yang berlebihan. Disamping juga keinginan untuk meraih sesuatu tanpa mau susah-susah berusaha dan bekerja. Bagaimana proses asal muasalnya. Pikiran orang pun segera melambung tinggi secara instan. Tak mau susah-susah menjalani suatu proses namun ingin bersegera meraih hasil. Dengan pola pikir demikian orang pun tak segan menempuh jalan pintas yang merugikan dunia akhirat demi meraih dunia. Hidup belum kaya, tapi gaya sok kaya.

Dunia memang tampak manis, namun ia hanya sekedar fatamorgana. Tak kekal, dan akan hilang. Kini orang begitu berbangga dengan berbanyak harta, namun lupa dengan hak harta dan kehidupan akhirat. Tontonan yang tak mendidik jadi satu faktor pemicu kecintaan pada dunia nan fana.

..... Baca Selengkapnya

Manusia Oktilioner Atoms

Jangan merasa tidak punya apa-apa. Kita semua mempunyai atom-atom yang menyusun tubuh kita. Setiap atom tentu bermanfaat, karena tak ada yang berhikmah di dunia ini. Ternyata, atom di tubuh kita ini jumlahnya sangat banyak. Kita bukan saja jutawan atom, atau milyarder atom. Kita adalah oktilioner atom, sebab tubuh seorang dewasa rata-rata mengandung sekitar satu oktiliun atom.

Lalu berapa banyak astu oktilion atom itu? Satu oktiliun adalah angka 1 diikuti oleh 27 buah angka nol dibelakangnya. Panjangnya : 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
Prof. Dr. Donald H. Andrews, seorang ahli kimia dari John Hopkins University, Amerika Serikat membuat ilustrasi berikut ini untuk menolong kita mengerti arti angka sepanjang itu:
Jika turun hujan kacang tanah, lalu menutupi permukaan pulau dan benua di seluruh bumi ini sampai setinggi 3,3 meter jumlahnya baru mencapai 1.000.000.000.000.000.000.000 (satu sektilion).

Selanjutnya, jika semua sungai, danau, dan lautan berubah menjadi es lalu permukaannya ditutupi kacang ini setebal 3,3 meter ditambah lagi dengan 250 planet sebesr bumu dan permukaannya ditutupi kacang ini seperti bumi, maka semua itu baru mencapai 1.000.000.000.000.000.000.000.000 (satu septilion) butir kacang. Akhirnya, kita kumpulkan sebanyak 250.000 planet sebesar bumi dari yang ada di galaksi, lalu menutupi permukaannya masing-masing dengan kacang tersebut setebal 3,3 meter. Untuk itu, baru kita menggunakan 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000 (satu oktilion) butir kacang tersebut. Jumlah itu baru sama dengan jumlah atom yang ada didalam tubh kita. Ternyata kita sangat kaya!

..... Baca Selengkapnya

Manusia Sumber Listrik Hebat

Listrik masih merupakan barang mahal di Indonesia. Setiap tahun, PLN maunya menaikkan tarif saja. Konon, ini karena pemnangkit listrik masih menggunakan BBM yang tiap detik menipis. Jika saja bisa, sebenarnya manusia merupakan sumber energi listrik yang hebat.


Sejumlah ilmuan dari Amerika Serikat memperkirakan jika energi elektron yang dikandung atom hidrogen yang terdapat dalam tubuh seorang dewasa dapat digunakan, semua atom tersebut akan memenuhi kebutuhan listrik negara itu selama satu minggu.


Belum lama ini juga, seorang ahli fisika terkenal memperkirakan bahwa dalam setiap kilogram tubuh kita terdapat energi sebesar 22.000.000 kWh (22 juta kilo watt jam). Ini berarti satu kilogram tubuh manusia mengandung energi yang dapat menyalakan 220 juta lampu pijar 100 watt selama satu jam. Dengan demikian, tubuh seorang dewasa yang beratnya 75 kilogram mengandung energi yang dapat menyalakan semua lampu pijar tersebut selama lebih dari tiga bulan. Subhanallah! Ini penciptaan yang hebat!

..... Baca Selengkapnya

Masjid Bukan Mosque

Apakah bahasa Inggrisnya Masjid? Kamu pasti akan menjawab, “Mosque!”

Apakah kamu tahu mengapa masjid bisa disebut mosque dalam bahasa Inggris?

Mungkin banyak yang belum mengetahuinya. Kayaknya ada hubungannya dengan nyamuk, ya? Kan mosque hampir sama dengan mosquito alias nyamuk dalam bahasa Inggris. Ya, dugaaan kita betul, dan ternyata kata itu mengandung penghinaan umat Islam.

Mosquito alis nyamuk sebenarnya berasal dari bahasa Spanyol. Mengapa masjid diberi nama comotan dari nyamuk?

Begini sebenarnya:


Informasi ini terdapat dalam buku The Complete Idiot’s Guide to Understanding Islam. Seorang muslim bernama Haritha menyebarkan info di internet. Ia meminta agar kaum muslim tidak menyebut masjid dengan mosque lagi karena asal-usul penamaan itu. “Dan marilah kita ganti kata itu dengan kata yang memiliki makna seharusnya: Masjid! Tempat untuk Bersujud!! Bukan Mosque: tempat pembasmian!” begitu tulisannya dalam emailnya.


Begitu juga dengan singkatan ALLAH yang ditulis singkat 4JJI. Ini juga merupakan merupakan tipu daya kaum kafir untuk mengkristenisasikan umat Islam. Kalau kita lihat, singkatan 4JJI sebenarnya kepanjangan dari For Judas Jesus Isa Al-masih. Sama halnya dengan singkatan Assalamualaikum yang disingkat ASS. Ass kalau kita lihat lebih jauh artinya adalah Donkey. Ini merupak tipu daya kaum kafir yang menyesatkan. Kita harus lebih hati-hati dan waspada. Wallahu ‘alam...


..... Baca Selengkapnya

Banjir dari Setetes Air

Karena terpaksa, seseorang bisa berubah menjadi hebat. Apa maksudnya?
Misalnya, ketika ada ujian sekolah kita sanggup untuk begadang semalaman untuk belajar, membaca, berlatih dan bersiap menghadapinya.


Demikian pula ketika hendak diselenggarakan ujian penerimaan pegawai baru di sebuah instansi tertentu, kita bisa belajar semalaman. Mata yang biasanya ‘seret’ untuk diajak meraba berderet-deret huruf, jadi berbinar dan super kuat. Kalaupun mata hampir tidak kuat juga, suplemen spesial pun disiapkan. Kita benar-benar jadi hebat karena terpaksa oleh keadaan.

Benarkah hebat??? Tampaknya tidak, karena hari-hari berikutnya dan sebelumnya, kita lebih sering menunjukkan sikap yang tak sama. Malam lebih sering digunakan begadang untuk hal-hal yang sia-sia atau tidur mendengkur. Kehebatan mata hanya semalam atau beberapa malam saja. Orang yang bisa hebat secara ‘dadakan’ seperti ini tetap saja tak bisa dibilang hebat bahkan sebaliknya. Orang lain akan mencapnya, ‘ach, pemalas’. Mau belajar keras kalau ada ujian saja. Orang yang benar-benar hebat adalah orang yang bisa belajar terus menerus, demikian pula mampu berbuat kebaikan secara terus menerus, walaupun bilangannya kecil. Menjaga amalan yang kontinyu, memang bukan hal yang mudah. Maka wajarlah Nabi Shallalohu Alaihi Wassalam pernah mengatakan bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah yang kontinyu, meski bilangannya cuma sedikit. Amalan yang kontinyu hanya bisa dilakukan oleh orang yang punya jiwa yang kuat, disiplin yang tinggi dan jauh dari sikap malas.

Pribadi demikian ini yang mestinya dimiliki oleh setiap orang. Setiap hari, ia selalu menambah perbendaharaan ilmu, meskipun cuma setetes. Ya, setetes memang tampaknya sedikit dan ringan. Namun kita meski ingat bahwa banjir air yang besar hanya bisa terjadi karena berkumpulnya tetesan-tetesan air hujan. Sehari memang hanya satu tetes ilmu, namun dalam hitungan bulan bahkan hitungan tahun tetesan itu bisa berubah wujud menjadi banjir ilmu. Semuanya bermula dari hal yang kecil dalam pandangan mata... Memang semuanya itu harus kita mulai dari diri kita sendiri, dari hal yang terkecil, dan dimulai dari sekarang...

..... Baca Selengkapnya

Kuliah...

Hidup tu cuma bentar...

bentar happy, bentar sedih...
bentar marahan, bentar baikkan...

ech, bentar lg kul masuk...
harus bangun pagi, kul mpe maghrib, tugas numpuk...
Walaupun demikian Qt harus semangat...
tu kn emang dah tugas Qt... he5...

Berikut adalah jadwal perkuliahan smstr ganjil Th Akademik 2008/2009 :

..... Baca Selengkapnya

Kata Bijak Hari Ini...

"Akal itu tak lebih daripada alat untuk mencari kebenaran"

..:: Sebelum Meninggalkan Web Ini Diharapkan Untuk Mengucapkan Salam ::..

Rhois Tekkom IPB 44 Add to Technorati Favorites