..:: Welcome...Huanying Guanglin...Hwangyong-hamnida... Assalamualaikum...Selamat Datang di Web Pertama Q, Silakan Jelajahi Web Ini dan Jangan Lupa Untuk Membaca Bismillah::..

Gerakan Berani Maksiat

Baru lahir sudah mau dibunuh. Begitulah nasib Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP). Sejak ide untuk membuat RUU ini bergulir, sudah muncul perlawanan keras dari mereka yang nggak setuju.

Apakah orang-orang sudah mulai nggak malu mendukung pornografi, ya? Jangan-jangan mereka sudah tidak malu menjadi pelaku pornografi dan pornoaksi. Ah, tampaknya memang iya.

Ide pembentukan UU APP bisa berarti kemajuan dalam hal nahi mungkar di masyarakat Indonesia dalam segi hukum formal. Dulu, kalo ada ide seperti ini biasanya langsung mendapat cap ekstrimis atau fundamentais. Tapi sayangnya, ide pembentukan UU APP ini juga muncul karena semakin parahnya maksiat di negeri kita.

Awal masa reformasi merupakan tertuduh awal mula semakin maraknya maksiat di negeri kita. Begitu tekanan orde baru tercerai berai, rakyat tenggelam dalam euphoria tanpa kekangan. Tak sedikit orang berpikiran jahat yang mulai memanfaatkannya. Apalagi ketika pemerintah membubarkan Departemen Penerangan yang biasanya masih bisa meminimalisir media yang bisa merusak bangsa. Kemudian, tumbuh suburlah media-media baru tanpa halangan SIUPP lagi. Di antara mereka banyak yang mencoba menarik konsumen dengan memasang wanita telanjang.

Tabloid kuning made in dalam negeri mengawali. Kita pun melihat sendiri penjualan mereka tak sediam-diam penjualan buku porno era Orba. Tabloid yang demikian dipajang begitu saja di kios-kios. Eh, tak lama kemudian majalah penjaja wanita keluaran luar negeri rame-rame bikin perwakilan di sini.

Tak ketinggalan, majalah porno terkenal sedunia, playboy. Heboh playboy di negeri ini bermula dari seorang wanita Indonesia yang berani menjadi model telanjang majalah ini dalam versi luar negeri. Bangsa yang terkenal menjunjung nilai kesopanan mulai meninggalkan rasa malunya. Setelah itu, barulah majalah porno ini masuk ke Indonesia. Toh, walaupun mengaku sebagai majalah gaya hidup dan bukan semata-mata memajang wanita, tapi tetap saja ada gambar wanita dengan pakaian minim di dalamnya..

Banyak dalih melegalkan perbuatan maksiat terang-terangan mereka. Yang terjun di daerah nyerempet pornografi dan pornoaksi biasanya akan berdalih bahwa yang mereka lakukan adalah semata-mata atas nama seni. Pertanyaannya, lalu apa beda seni dan pornografi kalau keduanya mengundang syahwat?.

Mereka yang menolak RUU APP berdalih dengan kepedulian da kemanusiaan. Ada juga yang berdalih bahwa penerapan RUU itu akan menghapus keberagaman. Sebenarnya, jika diungkap, kebanyakan motif penolakannya adalah alasan materi. Artis yang berani buka-bukaan tentu bayarannya lebih tinggi daripada yang tidak. Artis yang begituan tentu juga lebih mendapat sorotan dan popularitas daripada yang biasa-biasa saja.


..... Baca Selengkapnya

Dialah Mutiara

Sosok wanita beserta sepak terjangnya memang tak habis untuk dibahas. Tentu saja, mengupas hal ini tidak bisa selalu dihukumi sama artinya mengumbar nafsu, seperti kata sebagian orang. Namun membicarakannya dalam rangka menilik pandangan dan tinjauan Islam tentang makhluk lembut ini dan segala aktivitasnya. Di satu sisi dalam rangka mengkritisi aktivitas kewanitaan yang sekarang lagi marak, di sisi lain dalam tema menjaga kedudukan mulianya. Tidaklah orang-orang pendahulu kita yang terkemuka dan terbaik melinkan dilahirkan dari perempuan-perempuan yang baik. Maka hendaknya, seorang wanita menjadi anak perempuan beradab, isteri yang taat dan seorang ibu yang bertakwa.

Meski hari ini semakin banyak wanita yang tak lagi mempedulikan kemuliannya, namun sosok wanita shaliha yang jumlahnya sedikit tetap saja tampil menyejukkan. Kebeningan fitrahnya tak luput dari impian setiap generasi. Mendambakan wanita yang shaliha adalah suatu keniscayaan. Karena jenis manusia yang ini menjadi perwujudan ideal dari makhluk yang dimuliakan bernama ‘Ibunda’. Sentuhan kasihnya benar-benar mengantarkan pada terwujudnya generasi mulia. Beragam problema, tak jarang menyeruak dalam bermuamalah dengannya. Tapi ibunda, bagaimanapun ada pahala yang selalu ananda harapkan dari berbakti kepadamu.





..... Baca Selengkapnya

Ibunda...

“Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama
sembilan bulan seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dan dia telah menyusui dengan air susunya dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu. Dan dia cuci kotornmu dengan tangan kanannya, dia utamakan dirimu atas dirinya serta atas makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya. Dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu dan seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.
Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik. Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Tatkala ibumu membutuhkanmu disaat diasudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu. Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar. Engkau puas dalam keadaan dia haus. Dan engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri atau suami dan anakmu daripada ibumu. Dan engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia buat. Dan rasanya berat atasmu merawatnya padahal itu adalah urusan yang mudah. Dan engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek. Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong sealinmu. Padahal Allah telah melarangmu berkata “Ah” dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut. Dan engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu. Dan Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Robbul’ aalamin.”

..... Baca Selengkapnya

Sulitnya Membuat Bunda Tersenyum

Ibunda...sebenarnya pena ini terlalu kelu untuk menorehkan setetes tinta yang bersinggungan dengan namamu. Rasa malu, haru, dan merasa bersalah beraduk menjadi satu di dalam diri. Jangankan membuatmu senantiasa bahagia dan tersenyum, menghindari dari perbuatan yang menorehkan kesedihanmu pun diri ini belum sanggup...

Di hati, ada keinginan untuk melakukan yang terbaik dan membahagiakan dirinya. Namun ternyata tak mudah untuk merealisasikan dalam praktek kehidupan nyata. Tak sedikit hambatan yang hadir menghalangi terwujudnya bakti yang sempurna pada ibunda. Apakah hambatan-hambatan itu??

Minus Ilmu

Ini hambatan terbanyak yang menyebabkan seseorang tidak berbakti kepada orang tua. Tanpa ilmu seseorang sangat sulit untuk berbuat baik secara benar kepada orang tua. Boleh jadi ia berbuat durhaka kepada orng tua, atau jika ia berusaha berbakti, ia salah dalam berbuat bakti.

Tak Tahu Cara Berbakti

Banyak juga ditemukan anak yang berusaha berbekti kepada oreng tua. Ia mengerahkan seluruh tenaga dan hartanya untuk taat. Namun sayang, karena tanpa dibekali ilmu pengetahuan yang cukup seseorang tidak bisa berbakti dengan benar.

Orang Tua Bermaksiat?

Keadaan orang tua yang masih bergelimang dengan maksiat atau bahkan kekafiran seringkali dianggap sebagai penghalang berbuat baik kepadanya. Ya, hal ini memang sangat mengganjal. Namun dalam kondisi orang tua yang kafir, Allah dan Rasul-Nya tetap memerintahkan seorang anak untuk bergaul dengan baik pada orang tua. Secara logis, orang tua yang masih dalam kondisi muslim lebih layak lagi untuk diberikan bakti. Orang tua bermaksiat? Bukan alasan untuk durhaka padanya.

Salah Pendidikan

Salah pendidikan juga menghalangi seseorang untuk berbakti dengan benar kepada orang tua. Yang dimaksud adalah seseorang mengenyam pola pikir tertentu yang menyebabkan ia durhaka. Entah pola pikir barat yang serba bebas, atau bisa juga terperangkap pemikiran aliran sesat.



..... Baca Selengkapnya

Meluruskan Istilah Mosque

Ini adalah salah kaprah, jadi mohon diluruskan kesalahannya. Kayaknya pengarang buku itu dapat infonya keliru. Kalau mau tahu etimologi suatu kata, sebaiknya kita lihat kamus, bukan buku Complete Idiot’s Guide.

Asal kata “Mosque” sebenarnya memang dari kata “Masjid”. Bahasa Inggris memperoleh kata “Mosque” (sekitar 1400, sebelum masa Raja Ferdinand yang disebut-sebut itu) dari kata Prancis “Mosqu?” sebagai “Mosquee”, dan akhirnya huruf –e terakhir hilang. Kata Prancis itu sendiri berasal dari dari bahasa Prancis kuno “Mosquaie”, dari “Moscheta”, yang berasal dari Spanyol kuno “Mesquita”, yang berasal dari kata Arab “Masjid”. Variasi Masjid dalam bahasa Inggris zaman dulu juga muncul dalam bentuk Moseak, Moseache, Muskey, Muskaye, Mosquee, Moskuee.

Kata Spanyol untuk Masjid sendiri adalah “Mezquita”, yang tentunya berbeda dengan kata “Mosquito” (nyamuk kecil), yang berasal dari kata “Mosca” (nyamuk) maupun “Mosquito” sudah dipergunakan di Spanyol dengan artinya masing-masing, selagi negara itu dikuasai umat Islam, sebelum Raja Ferdinand. Wallahu A’lam . . . . .
Sumber: Fatwa Home Page

..... Baca Selengkapnya

Kata Bijak Hari Ini...

"Akal itu tak lebih daripada alat untuk mencari kebenaran"

..:: Sebelum Meninggalkan Web Ini Diharapkan Untuk Mengucapkan Salam ::..

Rhois Tekkom IPB 44 Add to Technorati Favorites