..:: Welcome...Huanying Guanglin...Hwangyong-hamnida... Assalamualaikum...Selamat Datang di Web Pertama Q, Silakan Jelajahi Web Ini dan Jangan Lupa Untuk Membaca Bismillah::..

Bagaimana dengan Kita?


Ya, itu masalahnya. Kita dan orang-orang Palestina memang dipisahkan oleh ruang dan waktu. Antara kita dengan orang-orang Palestina terbentang lautan dan daratan yang luas sekali. Tapi, sebetulnya kita punya rasa, kita punya cinta, dan kita punya luka yang sama dengan mereka.

Teman, mereka siap menggelorakan semangat jihad untuk mengusir serdadu Israel yang telah merampok tanah mereka. Kita jangan cuek menyaksikan kejadian ini.

Coba, ketika orang-orang Palestina meregang nyawa ditembus peluru, kira-kira kita sedang ngapain. Main basket? Atau tidur nyenyak? Atau malah sedang tawuran dengan teman sekolah lain? Ironi bukan?

Juga, ketika mereka menderita di pengungsian akibat diusir dari negeri mereka sendiri, kita sedang berbuat apa? Main game? Nongkrong-nongkrong? Nonton konser musik? Atau malah sedang asik melahap makanan ‘bule’ di resto kelas wahid dengan harga selangit? Lalu dimana rasa peduli kita terhadap saudara sendiri?

Teman, orang-orang Palestina sudah kenyang dengan segala penderitaan dan kekecewaan akibat ulah orang-orang Yahudi yang menggasak tanah mereka dan mengusirnya bak pesakitan. Sekali lagi itu adalah saudara kita. Saudara yang seharusnya ‘bersatu’ dalam suka dan duka, dalam sedih dan gembira. Masihkah kita mengatakan, bahwa itu adalah orang lain? Tidak kawan, mereka adalah kita. Ya, kita. Bukan siapa-siapa dan bukan orang lain. Kaum muslim di Palestina, Uzbekistan, Tajikistan, Kashmir, Filipina, atau di negeri sendiri; Ambon, Aceh dan yang lainnya, pokoknya seluruh kaum muslimin di penjuru dunia ini adalah saudara kita.

Kita dipersatukan dan dipersaudarakan dengan Islam. Bukan dengan yang lain. Kalau pun sekarang kita nggak merasa bahwa itu saudara kita karena kita menganggap beda daerah, beda bahasa, dan beda negara. Itu adalah kesalahan besar. Ya, salah besar teman! Ternyata ide nasionalisme telah membuat ‘dinding tebal’ di antara kita. Sehingga kita nggak bisa ‘menengok’ saudara kita yang tengah menderita. Kita menjadi orang super cuek alias nggak mau peduli dengan urusan saudara kita sendiri. Tolong, sikap seperti itu jangan dipelihara, itu berbahaya bin gawat. Sekali lagi, kita bersaudara, bahkan seharusnya merasa sakit bila saudara kita disakiti dan merasa senang bila saudara kita berhasil. Sudahkah kita memiliki rasa itu?

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal berkasih sayang dan saling mencintai adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badannya merasa kesakitan, maka seluruh anggota tubuh yang lain turut merasa sakit. Kita bersaudara, teman. Nggak mungkin dong, tangan kiri kita kejepit pintu, eh, tangan kanan malah ‘nyukurin’. Kan aneh ya, nggak? Nah, begitu pun dengan saudara kita di Palestina, mereka lagi menderita, gokil dong kalo kita cuek bahkan nggak mau tahu banget. Itu namanya muslim ‘kurang ajar’. Jangan sampe deh nurani kita begitu bebal. Kita kan bukan batu. Kita manusia yang memiliki perasaan. Rasa cinta, rasa sayang, dan ‘berjuta’ rasa lainnya.

Kita harus peduli dengan nasib saudara kita di belahan bumi manapun termasuk Palestina. Bisa kan? Jadi bagaimana sekarang? Memang solusi untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman Israel adalah dengan mengangkat senjata. Berarti pemecahannya adalah dengan jihad. Kamu perlu tahu, bahwa jihad adalah fardhu ‘ain bagi penduduk yang berada di daerah konflik (Palestina dan sekitarnya), sedangkan bagi yang jauh seperti kita di sini, ‘jatuhnya’ adalah fardhu kifayah (tapi kita harus siaga, siapa tahu orang Yahudi kemudian melipat-gandakan kekuatannya). Jadi langkah praktisnya, kita bisa mengirimkan bantuan baik berupa uang ataupun senjata untuk mereka. Ya, paling minimal banget wujud peduli kita adalah dengan mendoakan mereka supaya tetap kuat melawan orang-orang Yahudi itu.

0 komentar:

Kata Bijak Hari Ini...

"Akal itu tak lebih daripada alat untuk mencari kebenaran"

..:: Sebelum Meninggalkan Web Ini Diharapkan Untuk Mengucapkan Salam ::..

Rhois Tekkom IPB 44 Add to Technorati Favorites