..:: Welcome...Huanying Guanglin...Hwangyong-hamnida... Assalamualaikum...Selamat Datang di Web Pertama Q, Silakan Jelajahi Web Ini dan Jangan Lupa Untuk Membaca Bismillah::..

Waktu yang Berakhir

Umur yang diberikan oleh Allah memang penuh misteri. Siapapun tak tahu, kapan titipan umur ini akan berakhir. Mungkin berpuluh tahun yang akan dating, atau beberapa tahun ke depan. Mungkin juga tinggal dalam hitungan bulan atau beberapa pecan, atau beberapa hari, atau beberapa jam, atau beberapa menit, atau…’Atau’ yang banyak itu tak bias dipastikan oleh seorang pun. Prediksi seorang dokter yang paling spesialis pun seringkali meleset dalam memvonis umur pasiennya. Kapan berakirnya umur, yang berarti kematian, adalah sesuatu yang tidak bias dipstikan oleh manusia manapun. Tape berakhirnya umur itu sendiri merupakan hal yang pasti, tak bias diragukan oleh manusia, namun kematian adalah pasti. Ia akan tetap datang meski seseorang dijaga oleh pengawal yang banyak jumlahnya, atau dilindungi oleh benteng yang terkuat sekalipun.

Kematian adalah pasti, namun betapa banyak manusia yang beramal seolah ia tak akan pernah mati. Ia sibuk menumpuk dunia yang fana, meninggalkan ibadah kepada Allah, lalai dari ketaatan dan bergelimang dengan kubangan dosa. Hawa nafsu adalah kendaraan yang selalu menyetir seluruh aktifitas kemanusiaannya. Setan adalah kawannya yang selalu ia ikuti nasehatnya. Semangat dan letihnya hanya karena nafsu dunianya. Demikian setiap harinya, hingga sampai detik….berakhirnya umurnya yang begitu singkat. Selesaikah…??? Ternyata tidak, justru sebaliknya. Itulah permulaan dari kehidupan lain yang lebih berat dibandingkan dunia.

Kalau di dunia ada temannya yang menjadi pembela, ada harta yang menjadi andalannya, jabatan yang menaunginya, anak buah yang fanatic melindunginya. Tapi setelah kematian, itu tak lagi berguna. Harta yang dikumpulkan sepanjang waktu ditinggalkannya, dan telah dibagi oleh ahli warisnya. Jabatan tinggi tak mengikuti, anak buah tak lagi peduli. Duhai, begitu merananya. Hanya amalan kebajikan yang mestinya jadi temannya. Tapi itu semua tak pernah ia pedulikan sewaktu berada di dunia. Malang nian, penyesalan disaat itu tiada lagi pernah berguna. Andai dulu, ia mau beribadah di dunia. Andai dulu ia mau taat pada Allah, andai dulu ia meninggalkan maksiat. Seribu satu perandaian yang tak berguna ketika umur tak lagi ada. Umur yang berakhirnya penuh misteri tak layak untuk disi-siakan. Redakan kecintaan pada dunia, tinggalkan maksiat pembawa bencana, ibadahlah kepada Allah sekuat tenaga, sebelum penyesalan tak lagi berguna. Ya Allah, ampunilah dosa hamba-Mu. Berikan penutupan umur yang baik bagi hamba-Mu. Lindungi hamba dari azab neraka dan masukkan kami ke dalam surga-Mu.

Dalam kesadaran bahwa setiap detik penuh dengan makna…

0 komentar:

Kata Bijak Hari Ini...

"Akal itu tak lebih daripada alat untuk mencari kebenaran"

..:: Sebelum Meninggalkan Web Ini Diharapkan Untuk Mengucapkan Salam ::..

Rhois Tekkom IPB 44 Add to Technorati Favorites